Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID
dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan
lokal atau jaringan luar.
Cara pembentukan Subnet
Cara pembentukan Subnet
Misal
jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalam kelas B (kelas B memberikan range
192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi
NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan
bit selanjutnya sebagai HostID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke
jaringan, dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi
netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255..0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas
mennjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengubah subnet yang ada.
Ada dua
pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
1.
Berdasarkan jumlah jaringan yang akan
dibentuk
2.
Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam
jaringan
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah
jaringan yang dibutuhkan
1.
Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan
dan merubahnya menjadi biner
Misalkan
kita ingn membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan.
255 à 11111111
2.
Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan
jumlah bit inilah yang disebut sebagai sunetID.
Dari 255
à 11111111 à jumlah bitnya adalah 8
3.
Jumlah bit hstID baru adalah HostID lama
dikurangi jumlah bit nomor 2
Misal
dari contoh diatas HostIDBaru : 16 bit – 8 bit = 8 bit
4.
Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan
NetIDLama
Jadi
NetID baru kita adalah NetIDLama + SubNetID :
à 11111111. 11111111. 11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis
/24)
Berkat
perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmask 255.255.255.0
Biasa
ditulis dengan 192.168.0/24 à
192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnemask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask)
Dengan
teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak
jaringan yang berukuran sama. Silahkan baca juga artikel cara setting mikrotik dasar.
Cara perhitungan sunet berdasarkan jumlah
host adalah sebagai berikut :
1.
Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0 à
11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 à
11111111. 11111111. 11111111.00000000
Panjang
hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 à 16 bit
2.
Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu
jaringan dan rubah menjadi biner
Misal
dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001
3.
Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angkan
biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan
kita.
Jumlah
host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5
4.
Rubah netmask jaringan kita dengan cara
menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan nomor 3
Jadi
netmasknya yang baru adalah : 11111111. 11111111. 11111111.11100000
Identik
dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi
netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP
dari 1-254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer.
Alokasi
|
Range
IP
|
1
|
192.168.1.0 -
192.168.1.31
|
2
|
192.168.1.32 -
192.168.1.63
|
3
|
192.168.1.64 -
192.168.1.95
|
4
|
192.168.1.96 -
192.168.1.127
|
5
|
192.168.1.128 -
192.168.1.159
|
6
|
192.168.1.160 -
192.168.1.191
|
7
|
192.168.1.192 -
192.168.1.223
|
8
|
192.168.1.224 -
192.168.1.255
|
Nomor IP
awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipaki ID Jaringan
(NetID) dan akhir sebagai Broadcast.
Misal
jaringan A : 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast, dan
range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1 – 192.168.1.30
Semoga bermanfaat..
Semoga bermanfaat..
wahhh menarik sekali blognya . . .di tunggu kunjungan baliknya yaa.. . . .
ReplyDelete