Warna-warni tas laptop dengan berbagai desain yang menarik turut melengkapi penampilan kaum hawa saat beraktivitas. Seperti apa peluang bisnisnya dan bagaimana persaingan pasarnya?
Di era teknologi saat ini gadget sudah menjadi sebuah kebutuhan. Tak heran jika berbagai produk pendukungnya juga turut berkembang, salah satunya adalah tas laptop. Jika dulu tas laptop hanya semata untuk kebutuhan fungsional sebagai pelindung laptop, kini tas laptop juga memiliki fungsi lain sebagai pelengkap penampilan.
Tas laptop tidak hanya bersifat fungsional, tapi juga fashionable. Bahkan semakin mahal harganya, orang semakin percaya diri. Tak heran saat ini mulai banyak dijumpai model-model tas laptop yang semakin kreatif, berbeda dengan tas laptop keluaran pabrikan yang modelnya massal. Kondisi ini akan memberikan peluang yang cukup menjanjikan bagi pelaku usaha tas laptop. Kebiasaan masyarakat hangout sambil membawa laptop di mal, resto atau kafe untuk mendapatkan fasilitas hotspot juga membuat peluang usaha tas laptop sangat menjanjikan.
Apalagi saat ini pengguna laptop semakin meningkat. Dari data statistik Internet World Stats, tahun 2011 Indonesia memiliki jumlah populasi sekitar 245.613.043 orang dengan jumlah pengguna internet sekitar 39.600.000 orang. Ditambah dengan semakin bermunculannya model-model laptop terbaru dari berbagai brand kelas dunia seperti Acer, Asus, HP dan lain-lain dengan menghadirkan teknologi yang semakin canggih dengan harga yang cukup terjangkau. Dalam 3-4 tahun ke depan pertumbuhan pengguna laptop bisa dobel volumenya dengan pertumbuhan sekitar 30% setiap tahun.
Saat ini tas laptop keluaran pabrikan yang ada di pasaran modelnya massal. Hal itu membuka peluang bagi hadirnya model-model tas laptop kreatif yang tidak pasaran. Biasanya pelaku usaha tas laptop dengan model kreatif merupakan usaha yang dibuat secara handmade. Selain itu desain produk yang dibuat bisa dibuat sesuai pesanan konsumen.
Tas laptop kreasi handmade ini harga jualnya juga kompetitif dibandingkan tas laptop keluaran pabrikan. Tren. Untuk memberikan kreasi yang berbeda, pelaku usaha bisa mengikuti tren fesyen yang ada di pasaran dan melakukan survey terhadap model tas laptop yang ada sebelumnya. Misalnya penggunaan bahan bulu velboa yang belum pernah ada di pasaran sehingga memberikan tampilan tas laptop yang mengikuti tren ala fashion Korea. Seperti halnya tas laptop merk Sweet Brain.
Unsur keamanan juga harus tetap diperhatikan oleh pelaku usaha, misalnya menggunakan bahan busa polyfoam sehingga melindungi laptop dari benturan benda keras. Bahan yang digunakan sebaiknya juga anti air, misalnya bahan untuk bagian dalam tas laptop menggunakan bahan nilon D420 yang anti air.
Hal penting lain yang dilakukan adalah pelaku usaha harus pintar berkreasi dalam membuat desain tas. Selain bisa diasah sendiri, juga bisa merekrut tenaga lulusan desain komunikasi visual. Pergantian desain tas sebaiknya dilakukan 4-6 bulan sekali.
Kreasi tas laptop juga dilakukan oleh Adi Soenarno yang akrab disapa Adi Lassta. Produsen tas laptop merek Lassta ini mengkreasikan tas laptop yang bisa difungsikan untuk alas mengetik laptop sambil berdiri. Lassta singkatan dari Laptop Spectacular Standing Table, yaitu alat bantu pengetikan memakai laptop/wireless keyboard berupa tas meja yang bisa dipakai sambil leluasa bergerak, misalnya sambil berdiri, berjalan, bersandar, tiduran, duduk sambil memangku
laptop, jogging dan melakukan presentasi sambil bergerak aktif ke peserta.
Bahkan pada tas laptop Lassta ini dilengkapi dengan alas berupa pendingin (cooler-pad) yang berfungsi untuk mendinginkan laptop sekaligus sebagai alas (tatakan/ dudukan) laptop sehingga lebih pas dipakai. Bahkan ia sampai mengeluarkan modal awal sebesar Rp 125 juta untuk uji coba model yang akan dibuat oleh pengrajin, membuat logo, bahkan sampai mengurus hak paten ke HAKI di awal usaha.
Namun usahanya tak sia-sia, permintaan tas laptop Lassta semakin meningkat dari semula 100 pcs bertambah menjadi 200 pcs dengan omset maksimal Rp 170 juta per bulan. Menurut Adi Lassta, tasnya sudah mendapatkan hak patent,sehingga diharapkan tidak ada yang meniru/menjiplak tas Lassta.
Sumber
Pengen sih tapi sayang kebentur modal :)
ReplyDelete